Pada tahun 132 H/750
M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai berkahirnya dinasti
tersebut. Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil
melarikan diri ke Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa
tersebut. Sejalan dengan pesatnya perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam
juga menyebar ke Eropa. Yaitu melalui tiga jalan sebagai berikut: Pertama;
Jalan barat, yakni dilakukan dari Afrika Utara melalui Semenanjung Iberia di bawah pimpinan thariq
bin ziyad (711 M). Bahkan, tentara Islam dapat melewati Pegunungan Pirenia yang
akhirnya ditahan oleh tentara perancis di bawah pimpinan karel martel di kota
poitiers (732 M). Akhirnya, pemerintahan Khilafah Umayyah memipmpin di
semenanjung Iberia yang dikenal dengan bani Umayah II (711 M-1492 M) dengan
ibukotanya Cordoba. Kedua; Jalan tengah, yakni
dilakukan dari Tunisia melalui Sisilia menuju sepenanjung Apenina. Islam dapat
menduduki Sisilia dan Italia selatan, tetapi dapat direbut kembali oelh bangsa
Nordia pada abad ke-11. Ketiga; Jalan timur, dimana pada tahun
1453, turki dibawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil menaklukkan Byzantium
dengan terlebih dahulu menyerang Konstantinopel dari arah belakang yakni laut
hitam sehingga mengejutkan tentara byzantium timur. Dari Byzantium, tentara
turki usmani terus melakukan perlawanan sampai ke kota Wina di Austria. Setelah
itu, tentara Turki Usmani mundur kembali ke Semenanjung Balkan dan menguasai
daerah ini selama kurang lebih empat abad. Baru pada abad ke-19, daerah ini
berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Akan tetapi, kota konstantinopel
masih tetap dikuasai dinasty Umayyah dan berubah menjadi Istanbul.
A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
Sesungguhnya Eropa
banyak berhutang budi pada Islam karena banyak sekali peradaban Islam yang
mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang salib dan sisilia. Spanyol
sendiri merupakan tempat yang paling utam bagi Eropa dalam menyerap ilmu
pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik dalam bentuk politik, sosial, ekonomi,
kebudayaan dan pendidikan. Beberpa perkembangan Islam antara lain sebagai
berikut.
1. Bidang politik
Terjadi balance of power karena di bagian barat
terjadi permusuhan antara bani Umayyah II di Andalusia dengan kekaisaran
karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi perseteruan antara bani
Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan. Bani Abbasyah
juga bermusuhan dengan Bani Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750
M. Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan kekaisaran Byzanium timur dalam
memperebutkan Italia. Oleh karena itu terjadilah persekutuan antara Bani
Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sddangkan bani Umayyah II bersekutu dengan
Byzantium Timur. Persekutuan baru berakhir setelah terjadi perang salib
(1096-1291).
2. Bidang Sosial Ekonomi
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan
Konstantinopel pada tahun 1453 M. Keadaan ini mempunyai pengaruh besar terhadap
pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah timur tengah yang
ketika itu menjadi jalur dagang dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan
ditentukan oleh negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan Asia
dan Amerika.
3.
Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu
pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan Babilonia. Tokoh tokoh yang
mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain sebagai
berikut.
a. Al Farabi (780-863M)
Al Farabi mendapat gelar guru kedua
(Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi mengarang buku, mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku
karya aristoteles
b. Ibnu Rusyd
(1120-1198)
Ibnu Rusyd memiliki peran yang
sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan gerakan Averoisme
(di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir.
Berawal dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan
rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini
hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di
perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan
Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.
c. Ibnu Sina (980-1060
M)
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan
nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis
buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf
yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud.
Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan
penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi suatu
rujukan ilmu kedokteran
4. Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa
yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba,
Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di
universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya
ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke
negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang
pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun
1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas.
Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari
universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat
Banyak gambaran
berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm bidang
ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal
tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada
salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya
Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120 M). Selain
menjadi dokter, ia bekerja sama dengan Walcher menyusun mata pelajaran ilmu
falak berdasarkan pengetahuan sarjan dan ilmuwan muslim yang didapatnya dari
spanyol. Demikin juga dengan Adelard of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar
pula di Toledo dan setelah ia kembali ke Inggris, ia pun menjadi seorang sarjan
yang termasyhur di negaranya
2.
Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai
cabang ilmu pengetahuan
3.
Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M)
mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M). Melalui kemampuan bahasa Arab
dan bahasa latin yang dimilikinya, ia dapat membaca nasakah asli dan
menterjemahkannya ke dalam berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pasti.
Buku-buku asli dan terjemahan tersebut dibawanya ke Universitas Oxford Inggris.
Sayangnya, penerjemahan tersebut di akui sebagai karyanya tanpa menyebut
pengarang aslinya. Diantara bukuyang diterjemahkan antara lain adalah Al Manzir
karya Ali Al Hasan Ibnu Haitam (965-1038 M). Dalam buku itu terdapat teori
tentang mikroskop dan mesiu yang banyak dikatakan sebagai hasil karya Roger
Bacon.
4.
Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003
M) dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona,
Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol. Dengan bantuan
sarjana muslim disana , ia berhasil menerjemahkan lebih kurang 92 buah buku
ilmiah Islam ke dalam bahasa latin. Di antara karya tersebut adalah Al Amar
karya Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi (866-926 M) dan sebuah buku
kedokteran karangan Qodim Az Zahrawi serta buku Abu Muhammad Al baitar berisi
tentang tumbuhan. Sarjana-sarjana muslim tersebut mengajarkan penduduk non
muslim tanpa membeda-bedakan agama yang mereka anut.
5.
Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam,
maka yang terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum
muslim. Akan tetapi, apabila kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai kerajaan
non muslim, maka penduduk negeri tersebut diperlakukan dengan baik. Agama dan
kebudayaan merekapun tidak terganggu
6.
Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam
bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat
atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian
filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan
kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini
melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan
kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan
reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung
atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib
kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada
beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol.
Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan
muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan
undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan
demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi
pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
B. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad
Pertengahan
Ada beberapa manfaat yang dapat kita
ambil dari sejarah perkembangan Islam pada abad pertengahan, diantaranya
sebagai berikut:
1.
Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan
wilayah Islam masih terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam
tetap berkembang di Eropa. Hal tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam
meraih cita-cita sangat tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang
sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap
perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu sekitar
delapan abad (711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad
(1453-1918 M)
2.
Niat yang tulus ketika melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan,
ketika niat telah berubah menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka
dengan cepat kehancuran akan menimpa. Hal tersebut telah banyak dibuktikan pada
peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani Umayyah, bani Abbasyah, dan bani
Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau pemerintahan lain dimanapun berada
3.
Penaklukan wilayah yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu
berdasarkan pada permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh pemimpin
mereka sendiri. Hal tersebut dikarenakan penduduknya berada dibawah
pemerintahan yang zalim atau karena kerajaan tersebut telah mengganggu
wilayah-wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah bertindak sebagai
pembebas masyarakat suatu negara dari tindakan pemerintah mereka yang
sewenag-wenang dan bukan bertindak sebagai penjajah atas suatu negara. Penduduk
yang dibebaskan tetap diberikan keleluasan untuk menjalankan agama atau
kepercayaan mereka masing-masing meskipun upaya penyebaran agama Islam
senantiasa dilakukan.
4.
Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya
disebabkan jasa sarjana-sarjana muslim yang telah menjadi mata rantai
perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat Eropa saat itu.
C. Penghayatan terhadap Sejarah Kebudayaan Islam pada
Abad Pertengahan
Ada
banyak perilaku yang pat diterapkan sebagai cerminan penghayatan terhadap
sejarah perkembangan Islam di abad pertengahan yakni antara lain sebagai
berikut:
1.
Sejarah merupakan pelajaran bagi manusia agar di kemudian hari perilaku
atau perbuatan kaum muslim yang membuat kaum muslim dan umat manusia lainnya
menderita tidqak terulang lagi. Lemahnya persatuan umat Islam dapat dijadikan
celah pihak lain untuk memundurkan peran kaum muslim, baik dari kancah
perekonomian maupun politik. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya mampu
mengubah tata kehidupannya yang seimbang antara kepentingan duniawi dan
ukhrawinya serta senantiasa meningkatkan wawasan keislamannya melalui rujukan
Al Qur’an dan Hadis.
2.
Umat Islam harus mengambil pelajaran dari negara barat. Mereka semula jauh
tertinggal dibandingkan dengan kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat
Islam, tetapi kemudian mereka dapat mengejar kemajuan peradaban dan ilmu
pengetahuan umat Islam. Invasi Islam terhadap Eropa seperti andalusia dan
Semenanjung Balkan selama berabad-abad telah memotifasi barat untuk mempelajari
ilmu pengetahuan, tekhnologi dan kebudayaannya
3.
Keberadaan cendekiawan pada masa perkembangan Islam abad pertengahan
seperti Ibnu Sina, Al Farabi, dan Ibnu Rusyd haurs menjadi inspirasi dan
inovasi bagi uamt Islam untuk terus mempelajari berbagai disiplin ilmu demi
melanjutkan cita-cita perjuangan tokoh-tokoh muslim pada abad pertengahan
tersebut sehingga Islam mampu membawa rahmat bagi seluruh dunia.
D. Pengaruh Sejarah Islam Abad Pertengahan terhadap
Umat Islam Indonesia
Jauh sebelum Islam masuk ke Indonesia,
bangsa Indonesia telah memeluk agama hindu dan budha disamping kepercayaan
nenek moyang mereka yang menganut animisme dan dinamisme. Setelah Islam masuk
ke Indonesia, Islam berpengaruh besar baik dalam bidang politik, sosial,
ekonomi,maupun di bidang kebudayaan yang antara lain seperti di bawah ini:
- Pengaruh Bahasa dan Nama; Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab. Bahasa Arab sudah banayk menyatu dalam kosa kata bahasa Indonesia, contohnya kata wajib, fardu, lahir, bathin, musyawarah, surat, kabar, koran, jual, kursi dan masker. Dalam hal nama juga banyak dipakai nama-nama yang berciri Islam (Arab) seperti Muhammad, Abdullah, Anwar, Ahmad, Abdul, Muthalib, Muhaimin, Junaidi, Aminah, Khadijah, Maimunah, Rahmillah, Rohani dan Rahma.
- Pengaruh Budaya, Adat Istiadat dan Seni; Kebiasaan yang banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara tahlilan, syukuran, yasinan dan lain-lain. Dalam hal kesenian, banyak dijumpai seni musik seperti kasidah, rebana, marawis, barzanji dan shalawat. Kita juga melihat pengaruh di bidang seni arsitektur rumah peribadatan atau masjid di Indonesia yang banayak dipengaruhi oleh arsitektur masjid yang ada di wilayah Timur Tengah.
- Pengaruh dalam Bidang Politik; Pengaruh inin dapat dilihat dalam sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia seperti konsep khilafah atau kesultanan yang sering kita jumpai pada kerajaan-kerajaan seperti Aceh, Mataram. Demak, Banten dan Tidore.
- Pengaruh di bidang ekonomi; Daerah-daerah pesisir sering dikunjungi para pedagang Islam dari Arab, Parsi,dan Gujarat yang menerapkan konsep jual beli secara Islam. Juga adanya kewajiban membayar zakat atau amal jariyah yang lainnya, seperti sedekah, infak, waqaf, menyantuni yatim, piatu, fakir dan miskin. Hal itu membuat perekonomian umat Islam semakin berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar